Translate

Thursday, 12 September 2013

Penemu teorama phytagoras

Assalamualaikum wr wr

Kali ini saya akan berbagi ilmu tentang orang yang menemukan rumus teorama phytagoras, mungkin kata berbagi ilmu tidak tepat untuk saya karena saya juga orang yang masih butuh banyak ilmu, oleh karena itu mari kita belajar bersama.

Bagi orang orang yang sangat suka bethitung alias penggemar matematika pasti pernah mendengar yang namanya rumus teorama phitagoras, rumus yang biasa di gunakan pada perhitungan segitiga ini merupakan salah satu rumus yang lumayan saya sukai karena rumus ini bisa juga di gunakan dalam kehidupan sehari hari.

Tapi tahukah anda siapa yang pertama kali menemukan rumus ini ? 
Rumus ini di temukan oleh seorang filsafat matematika ynag bernama Phytagoras, phytagoras lahir pada tahun 570M di samos. 

Orang yang disebut bapak matematika ini menuntut ilmu ke daerah mesir dia belajar kepada imam imam yang berada di sana, bahkan karena kepintarannya phytagoras sering ditolak menjadi murid oleh imam imam di mesir.
Jadi hanya imam yang mampu mengajarinya yang menerima ia sebagai murid. Selain di mesir phytagoras juga menuntut ilmu kedaerah daerah lain.

Dan rumus teorama phytagoras ini merupakan salah satu penemuannya yang diterima di dunia matematika.

Mudah mudahan info ini bisa menjadikan kita orang yang mampu menciptakan sesuatu seperti phytagoras, dan semiga info ini juga mampu memicu semangat kita dalam menuntut ilmu 

Amiin 


Monday, 9 September 2013

tempat wisata pantai santolo

selamat pagi gan ,kalian suka berlibur???, kalian suka pantai ??, ane punya nih rekomendasi tempat berlibur yang cukup menarik untuk dikunjungi, tempat tersebut adalah pantai santolo, pantai yang berada di daerah garut cikelet ini merupakan pantai yang sangat bagus untuk wisatawan kelas menengah kebawah karena selain tempatnya yang indah di pantai santolo ini harga tiket masuknya relatif terjangkau, ya kira-kira berkisar antara lima ribu per orang.




                                                    


                                                  


                                                                 
                                                                 


                                   

di pantai santolo ini juga terdapat berbagai fasilitas yang menunjang liburan kita jika kita liburan kesana contohnya 
, disana terdapat penginapan walau tidak semewah penginapan di bali penginapan di pantai santolo ini cukup nyaman kok, terdapat juga tempat pelelangan ikan segar yang baru di tangkap oleh nelayan lokal, juga ada permainan banan boat dan masih banyak lagi.

pantai yang jaraknya kurang lebih 6jam perjalanan dari bandung ini selain tempat wisata juga merupakan tempat peluncuran roket disana terdapat lahan milik pemerintah yang digunakan untuk meluncurkan roket.

sealain pantai santolo didaerah tersebut juga terdapat pantai-pantai wisata lain seperti pantai wisata sayang heulang, gunung geder, puncakguha ,dan masih banyak lagi pantai-pantai yang sangat indah yang harus dikunjungi jika berwisata kesana,

jadi jika kalian mencari tempat wisata saya rasa pantai wisata santolo merupakan tempat yang tepatuntuk di kunjungi selain tempatnya yang indah, warga-warga disana juga ramah-ramah dan yang paling penting kocek yang harus kita keluarkan juga tidak terlalu mahal hehehehehehe.

mungkin hanya itu rekimendasi tempat wisata yang bisa ane informasikan , semoga bermanfaat 


salam sejahtera untuk kita semua hehehehe




Orang yang pertama kali terbang

Assalamualaikum...

kali ini saya akan memberi informasi tentang orang yang terbang pertama kali, kalian tau gak orang yang pertama kali terbang ??,pasti ada yang tau tau dan juga ada yang belum tau.
bagi yang belum tau coba baca arikel dibawah  ini !!


 Abbas Qasim Ibnu Firnas (di Barat dikenal dengan nama Armen Firman) dilahirkan pada tahun 810 Masehi di Izn-Rand Onda, Al-Andalus (kini Ronda, Spanyol). Dia dikenal ahli dalam berbagai disiplin ilmu, selain seorang ahli kimia, ia juga seorang humanis, penemu, musisi, ahli ilmu alam, penulis puisi, dan seorang penggiat teknologi. Pria keturunan Maroko ini hidup pada saat pemerintahan Khalifah Umayyah di Andalusia (Spanyol).

Pada tahun 852, di bawah pemerintahan Khalifah Abdul Rahman II, Ibnu Firnas memutuskan untuk melakukan ujicoba ‘terbang’ dari menara Masjid Mezquita di Cordoba dengan menggunakan semacam sayap dari jubah yang disangga kayu. Sayap buatan itu ternyata membuatnya melayang sebentar di udara dan memperlambat jatuhnya, ia pun berhasil mendarat walau dengan cedera ringan. Alat yang digunakan Ibnu Firnas inilah yang kemudian dikenal sebagai parasut pertama di dunia.
Keberhasilannya itu tak lantas membuatnya berpuas diri. Dia kembali melakukan serangkaian penelitian dan pengembangan konsep serta teori yang ia adopsi dari gejala-gejala alam yang kerap diperhatikannya.
Pada tahun 875, saat usianya menginjak 65 tahun, Ibnu Firnas merancang dan membuat sebuah mesin terbang yang mampu membawa manusia. Setelah versi finalnya berhasil dibuat, ia sengaja mengundang orang-orang Cordoba untuk turut menyaksikan penerbangan bersejarahnya di Jabal Al-‘Arus (Mount of the Bride) di kawasan Rusafa, dekat Cordoba.
Penerbangan yang disaksikan secara luas oleh masyarakat itu terbilang sangat sukses. Sayangnya, karena cara meluncur yang kurang baik, Ibnu Firnas terhempas ke tanah bersama pesawat layang buatannya. Dia pun mengalami cedera punggung yang sangat parah. Cederanya inilah yang membuat Ibnu Firnas tak berdaya untuk melakukan ujicoba berikutnya.
Kecelakaan itu terjadi karena Ibnu Firnas lalai memperhatikan bagaimana burung menggunakan ekor mereka untuk mendarat. Dia pun lupa untuk menambahkan ekor pada model pesawat layang buatannya. Kelalaiannya inilah yang mengakibatkan dia gagal mendaratkan pesawat ciptaannya dengan sempurna.
Cedera punggung yang tak kunjung sembuh mengantarkan Ibnu Firnas pada proyek-proyek penelitian di laboratorium. Seperti biasanya, ia meneliti gejala-gejala alam di antaranya mempelajari mekanisme terjadinya halilintar dan kilat, menentukan tabel-tabel astronomis, dan merancang jam air yang disebut Al-Maqata. Ibnu Firnas pun berhasil mengembangkan formula untuk membuat gelas dari pasir. Juga mengembangkan peraga rantai cincin yang digunakan untuk memperlihatkan pergerakan planet-planet dan bintang-bintang.
Patrons karya Abbas ibn Firnas. Sebuah puncak Science yang menelusuri angkasa luar yang menandai kegemilangan zaman al-Andalus. Dari dasar-dasar grafitasi ini ibn Firnas sudah menentukan dasar-dasar bagi pembuatan pesawat angkasa, 600 th sebelum Leonardo da Vinci berimaginasi dengan planetariumnya.
Yang tak kalah menariknya, Firnas berhasil mengembangkan proses pemotongan batu kristal, yang pada saat itu hanya orang-orang Mesir yang mampu melakukannya. Berkat penemuannya ini, Spanyol saat itu tidak perlu lagi mengekspor quartz ke Mesir, tapi bisa diselesaikan sendiri di dalam negeri.
Salah satu penemuannya yang terbilang amat penting adalah pembuatan kaca silika serta kaca murni tak berwarna. Ibnu Firnas juga dikenal sebagai ilmuwan pertama yang memproduksi kaca dari pasir dan batu-batuan. Kejernihan kaca atau gelas yang diciptakannya itu mengundang decak kagum penyair Arab, Al-Buhturi (820 M – 897 M).
Abbas Ibnu Firnas wafat pada tahun 888, dalam keadaan berjuang menyembuhkan cedera punggung yang diderita akibat kegagalan melakukan ujicoba pesawat layang buatannya.
Walaupun percobaan terbang menggunakan sepasang sayap dari bulu dan rangka kayu tidak berhasil dengan sempurna, namun gagasan inovatif Ibnu Firnas kemudian dipelajari Roger Bacon 500 tahun setelah Firnas meletakkan teori-teori dasar pesawat terbangnya. Kemudian sekitar 200 tahun setelah Bacon (700 tahun pascaujicoba Ibnu Firnas), barulah konsep dan teori pesawat terbang dikembangkan.
Tidak banyak orang yang mengetahui bahwa gegap gempitanya industri pesawat terbang modern seperti saat ini, tidak lepas dari perjuangan seorang Ibnu Firnas yang rela babak belur untuk sekadar melayang sebentar layaknya burung terbang.

Sosok Abbas Ibnu Firnas, kini hanya bisa kita temui tercetak di atas sebuah prangko buatan Libia, menjelma pada sosok patung dan nama lapangan terbang di Baghdad, dan abadi di salah satu kawah permukaan Bulan

Sunday, 8 September 2013

pengerang kitab safinah an naja

 assalamualaikum wr wb

    kali ini saya akan memberi informasi tentang biografi orang yang mengarang kitab safinah, para santri yang sering mengikuti pengajia pasti tahu kitab safinah ini. kitab safinah ini adalah kitab fikih artinya kitab yang berisi tenteng tata cara beribadah dengan baik dan benar ya kurang lebih seprti itu lah.

syekh nawawi bin umar albantani  adalah orang yang mengarang kitab safinah  tersebut,langsung aja ni biografinya :

  
Nama lengkapnya adalah Abu Abdul Mu’ti Muhammad bin Umar bin Arbi bin Ali Al-Tanara Al-Jawi Al-Bantani. Ia lebih dikenal dengan sebutan Muhammad Nawawi Al-Jawi Al-Bantani. Dilahirkan di kampung Tanara, kecamatan Tirtayasa, kabupaten Serang, Banten. Pada tahun 1813 M atau 1230 H. Ayahnya bernama Kyai Umar, seorang pejabat penghulu yang memimpin masjid. Dari silsilahnya, Nawawi merupakan keturunan kesultanan yang ke 12 dari Maulana Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati, Cirebon), yaitu keturunan dari Putra Maulana Hasanuddin (Sultan Banten I) yang bernama Sunyara-ras (Tajul ‘Arsy). Nasabnya bersambung dengan Muhammad melalui Imam Ja’far Assidiq, Imam Muhammad Al-Baqir, Imam Ali ZainAl-Abidin, Sayyidina Husain, Fatimah Al-Zahra
PERJALANAN INTELEKTUAL SANG PUJANGGA SEJATI 1
Pada usia lima tahun Syekh Nawawi belajar langsung dibawah asuhan ayahandanya. Di usia yang masih kanak-kanak ini, beliau pernah bermimpi ber-main dengan anak-anak sebayanya di sungai, karena merasakan haus ia meminum air sungai tersebut sampai habis. Namun, rasa dahaganya tak kunjung surut. Maka Nawawi bersama teman-temannya beramai-ramai pergi ke laut dan air lautpun diminumnya seorang diri hingga mengering.
Ketika usianya memasuki delapan tahun, anak pertama dari tujuh bersaudara itu memulai peng-gembaraannya mencari ilmu. Tempat pertama yang dituju adalah Jawa Timur. Namun sebelum berangkat, Nawawi kecil harus menyanggupi syarat yang diajukan oleh ibunya, “Kudo’akan dan kurestui kepergianmu mengaji dengan syarat jangan pulang sebelum kelapa yang sengaja kutanam ini berbuah.” Demikian restu dan syarat sang ibu. Dan Nawawi kecilpun menyanggupi-nya.
Maka berangkatlah Nawawi kecil menjalankan kewajibannya sebagai seorang muslim yaitu menuntut ilmu. Setelah tiga tahun di Jawa Timur, beliau pindah ke salah satu pondok di daerah Cikampek (Jawa Barat) khusus belajar lughat (bahasa) beserta dengan dua orang sahabatnya dari Jawa Timur. Namun, sebelum diterima di pondok baru tersebut, mereka harus mengikuti tes terlebih dahulu. Ternyata mereka ber-tiga dinyatakan lulus. Tetapi menurut kyai barunya ini, pemuda yang bernama Nawawi tidak perlu mengu-langi mondok. “Nawawi kamu harus segera pulang karena ibumu sudah menunggu dan pohon kelapa yang beliau tanam sudah berbuah.” Terang sang kyai tanpa memberitahu dari mana beliau tahu masalah itu.
Tidak lama setelah kepulangannya, Nawawi muda dipercaya yang mengasuh pondok yang telah dirintis ayahnya. Di usianya yang masih relatif muda, beliau sudah tampak kealimannya sehingga namanya mulai terkenal di mana-mana. Mengingat semakin banyaknya santri baru yang berdatangan dan asrama yang tersedia tidak lagi mampu menampung, maka kyai Nawawi berinisiatif pindah ke daerah Tanara Pesisir.
Pada usia 15 tahun, ia mendapat kesempatan un-tuk pergi ke Makkah menunaikan ibadah haji. Disana ia memanfaatkan waktunya untuk mempelajari bebe-rapa cabang ilmu, diantaranya adalah: ilmu kalam, bahasa dan sastra Arab, ilmu hadits, tafsir dan ilmu fiqh. Setelah tiga tahun belajar di Makkah ia kembali ke daerahnya tahun 1833 M dengan khazanah ilmu keagamaan yang relatif cukup lengkap untuk mem-bantu ayahnya mengajar para santri.
Namun hanya beberapa tahun kemudian ia memutuskan berangkat lagi ke Makkah sesuai dengan impiannya untuk mukim dan menetap di sana. Di Makkah ia melanjutkan belajar ke guru-gurunya yang terkenal. Pertama kali ia mengikuti bimbingan dari Syekh Khatib Sambas (Penyatu Thariqat Qodiriyah wa Naqsyabandiyah di Indonesia) dan Syekh Abdul Gani Bima, ulama asal Indonesia yang bermukim di sana. Setelah itu belajar pada Sayyid Ahmad Dimyati, Sayyid Ahmad Zaini Dahlan2 yang keduanya di Makkah. Sedang di Madinah, ia belajar pada Syekh Muhammad Khatib Al-Hambali. Kemudian pada tahun 1860 M. Nawawi mulai mengajar di lingkungan Masjid Al-Haram. Prestasi mengajarnya cukup me-muaskan, karena dengan kedalaman pengetahuan agamanya, ia tercatat sebagai syekh disana. Pada tahun 1870 M, kesibukannya bertambah, karena ia harus banyak menulis kitab. Inisiatif menulis banyak datang dari desakan sebagian koleganya dan para sahabatnya dari Jawa. Kitab-kitab yang ditulisnya sebagian besar adalah kitab-kitab komentar (syarh) dari karya-karya ulama sebelumnya yang populer dan dianggap sulit dipahami. Alasan menulis syarh selain karena permin-taan orang lain, Nawawi juga berkeinginan untuk melestarikan karya pendahulunya yang sering meng-alami perubahan (ta’rif) dan pengurangan.
Dalam menyusun karyanya Syekh Nawawi selalu berkonsultasi dengan ulama-ulama besar lainnya, sebelum naik cetak naskahnya terlebih dahulu dibaca oleh mereka. Karya-karya beliau cepat tersiar ke berbagai penjuru dunia karena karya-karya beliau mudah difahami dan padat isinya. Nama Nawawi bahkan termasuk dalam kategori salah satu ulama besar di abad ke 14 H./19 M. Karena kemasyhurannya beliau mendapat gelar: Sayyid Ulama Al-Hijaz, Al-Imam Al-Muhaqqiq wa Al-Fahhamah Al-Mudaqqiq, A’yan Ulama Al-Qarn Al-Ram Asyar li Al-Hijrah, Imam Ulama’ Al-Haramain.
Syekh Nawawi cukup sukses dalam mengajar murid-muridnya, sehingga anak didiknya banyak yang menjadi ulama kenamaan dan tokoh-tokoh nasional Islam Indonesia, diantaranya adalah: Syekh Kholil Bangkalan, Madura, KH. Hasyim Asy’ari dari Tebu Ireng Jombang (Pendiri Organisasi NU), KH. Asy’ari dari Bawean, KH. Tubagus Muhammad Asnawi dari Caringin Labuan, Pandeglang Banten, KH. Tubagus Bakri dari Sempur-Purwakarta, KH. Abdul Karim dari Banten.
SYEKH NAWAWI BANTEN SEBAGAI MAHAGURU SEJATI 3
Nama Syekh Nawawi Banten sudah tidak asing lagi bagi umat Islam Indonesia. Bahkan kebanyakan orang menjulukinya sebagai Imam Nawawi kedua. Imam Nawawi pertama adalah yang membuat Syarah Shahih Muslim, Majmu’ Syarhul Muhadzab, Riyadhus Sholihin dan lain-lain. Melalui karya-karyanya yang tersebar di Pesantren-pesantren tradisional yang sampai sekarang masih banyak dikaji, nama kyai asal Banten ini seakan masih hidup dan terus menyertai umat memberikan wejangan ajaran Islam yang menyejuk-kan. Di setiap majelis ta’lim karyanya selalu dijadikan rujukan utama dalam berbagai ilmu, dari ilmu tauhid, fiqh, tasawuf sampai tafsir. Karya-karyanya sangat terkenal.
Di kalangan komunitas pesantren Syekh Nawawi tidak hanya dikenal sebagai ulama penulis kitab, tapi juga mahaguru sejati (the great scholar). Nawawi telah banyak berjasa meletakkan landasan teologis dan batasan-batasan etis tradisi keilmuan di lembaga pendidikan pesantren. Ia turut banyak membentuk keintelektualan tokoh-tokoh para pendiri pesantren yang sekaligus juga banyak menjadi tokoh pendiri organisasi Nahdlatul Ulama (NU). Apabila KH. Hasyim Asy’ari sering disebut sebagai tokoh yang tidak bisa dilepaskan dari sejarah berdirinya NU, maka Syekh Nawawi adalah guru utamanya. Di sela-sela pengajian kitab-kitab karya gurunya ini, seringkali KH. Hasyim Asy’ari bernostalgia bercerita tentang kehidupan Syekh Nawawi, kadang mengenangnya sampai meneteskan air mata karena besarnya kecintaan beliau terhadap Syekh Nawawi.
GORESAN TINTA SYEKH NAWAWI
Di samping digunakan untuk mengajar kepada para muridnya, seluruh kehidupan beliau banyak dicurahkan untuk mengarang beberapa kitab besar sehingga tak terhitung jumlahnya. Konon saat ini masih terdapat ratusan judul naskah asli tulisan tangan Syekh Nawawi yang belum sempat diterbitkan.
Kitab-kitab karangan beliau banyak yang di-terbitkan di Mesir, seringkali beliau hanya mengirim-kan manuskripnya dan setelah itu tidak memperduli-kan lagi bagaimana penerbit menyebarkan hasil karyanya, termasuk hak cipta dan royaltinya, selanjutnya kitab-kitab beliau itu menjadi bagian dari kurikulum pendidikan agama di seluruh pesantren di Indonesia, bahkan Malaysia, Filipina, Thailand dan juga negara-negara di Timur Tengah. Menurut Ray Salam T. Mangondana, peneliti di Institut Studi Islam, Universitas of Philippines, ada sekitar 40 sekolah agama tradisional di Filipina yang menggunakan karya Nawawi sebagai kurikulum belajarnya. Selain itu Sulaiman Yasin, dosen di Fakultas Studi Islam Universitas Kebangsaan di Malaysia juga menggunakan karya beliau untuk mengajar di kuliahnya. Pada tahun 1870 para ulama universitas Al-Azhar Mesir pernah mengundang beliau untuk memberikan kuliah singkat di suatu forum diskusi ilmiah. Mereka tertarik untuk mengundang beliau, karena sudah dikenal di seantero dunia.
Diantara karya-karyanya adalah:
1.    Muraqah As-Su’ud At-Tashdiq; komentar dari kitab Sulam At-Taufiq.
2.    Nihayatuz Zain; komentar dari kitab Qurratul ‘Ain.
3.    Tausiyah ‘Ala Ibn Qasim; komentar dari kitab Fathul Qarib.
4.    Tijan Ad-Durari; komentar dari kitab Risalatul Baijuri.
5.    Tafsir Al-Munir; yang dinamai Marahi Labidi Li Kasyfi Ma’ani Al-Qur’an Al-Majid.
6.    Sulamul Munajat; komentar dari kitab Safinatus Sholat.
7.    Nurudz Dzalam; komentar dari kitab Aqidatul Awam.
8.    Kasyfatus Saja; komentar dari kitab Safinah An-Naja.
9.    Muraqil Ubudiyyah; komentar dari kitab Bidayatul Hidayah.
10. Uqudul Lujjain fi Bayaniz Zaujain; sebuah kitab yang berisikan tuntutan membangun rumah tangga.
11. Bahjatul Wasa’il; komentar dari kitab Risalatul Jami’ah.
12. Madarij as-Shu’ud; komentar dari kitab Maulid Barjanzi.
13. Salalimul Fudlala’; yang dinilai dengan, Hidayatul Adzkiya.
14. Ats-Tsamarul Yani’ah; komentar dari kitab Riyadhul Badi’ah.
15. Nashailul ‘Ibad; kitab yang berisi nasehat-nasehat para ahli ibadah.
Syeikh Nawawi menghembuskan nafas terakhir di usia 84 tahun, tepatnya pada tanggal 25 Syawal 1314 H. atau 1897 M. Beliau dimakamkan di Ma’la dekat makam Siti Khadijah, Ummul Mukminin istri Rasulullah SAW. Beliau sebagai tokoh kebanggaan umat Islam di Jawa khususnya di Banten, umat Islam di desa Tanara, Tirtayasa Banten setiap tahun di hari Jum’at terakhir bulan Syawal selalu diadakan acara haul untuk memperingati jejak peninggalan Syekh Nawawi Banten.
KAROMAH-KAROMAH SYEKH NAWAWI AL-BANTANI
1.    Pada suatu malam Syekh Nawawi sedang dalam perjalanan dari Makkah ke Madinah. Beliau duduk di atas ‘sekedup’ onta atau tempat duduk yang berada di punggung onta. Dalam perjalanan di malam hari yang gelap gulita ini, beliau mendapat inspirasi untuk menulis dan jika insipirasinya tidak segera diwujudkan maka akan segera hilang dari ingatan, maka berdo’alah ulama ‘alim allamah ini, “Ya Allah, jika insipirasi yang Engkau berikan malam ini akan bermanfaat bagi umat dan Engkau ridhai, maka ciptakanlah telunjuk jariku ini menjadi lampu yang dapat menerangi tempatku dalam sekedup ini, sehingga oleh kekuasaan-Mu akan dapat menulis inspirasiku.” Ajaib! Dengan kekuasaan-Nya, seketika itu pula telunjuk Syekh Nawawi menyala, menerangi ‘sekedup’nya. Mulailah beliau menulis hingga selesai dan telunjuk jarinya itu kembali padam setelah beliau menjelaskan semua penulisan hingga titik akhir. Konon, kitab tersebut adalah kitab Maroqil Ubudiyah, komentar kitab Bidayatul Hidayah karangan Imam Al-Ghazali.
2.    Ketika tempat kubur Syekh Nawawi akan dibongkar oleh Pemerintah untuk dipindahkan tulang belulangnya dan liang lahatnya akan ditum-puki jenazah lain (sebagaimana lazim di Ma’la) meskipun yang berada di kubur itu seorang raja sekalipun. Saat itulah para petugas mengurungkan niatnya, sebab jenazah Syekh Nawawi (beserta kafannya) masih utuh walaupun sudah bertahun-tahun dikubur. Karena itu, bila pergi ke Makkah, insya Allah kita akan bisa menemukan makam beliau di pemakaman umum Ma’la. Banyak juga kaum muslimin yang mengunjungi rumah bekas peninggalan beliau di Serang Banten.
Syekh Nawawi Al-Bantani mampu melihat dan memperlihatkan Ka’bah tanpa sesuatu alatpun. Cara ini dilakukan oleh Syekh Nawawi ketika membetulkan arah kiblatnya Masjid Jami’ Pekojan Jakarta Kota.


1 Chaidar, Sejarah Syekh Nawawi Banten, Sarana Utama, Jakarta, Hlm. 29 – 30.
2 Sayyid Ahmad Zaini Dahlan dilahirkan di Makkah Tahun 1232 H (1816 atau 1817 M.) silsilah nasab Sayyid Ahmad Zaini Dahlan yang disebutkan dalam Kitab Taj Al-A’ras menunjukkan bahwa beliau adalah keturunan Sayyid Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani, tokoh fenomenal di dunia Islam yang dipandang wali terbesar sepanjang masa dan digelari Sulthan Al-Auliya’ (sultan para wali). Beliau pertama kali dididik oleh ayahandanya mempelajari dan menghafal Al-Qur’an serta kitab Matan dalam berbagai disiplin, kemudian belajar kepada Syaikh Utsman bin Hasan Ad-Dimyati Al-Azhari Asy-Syafi’i yang merupakan guru utamanya. Beliau dikenal kecerdasan dan kesungguhannya dalam menuntut ilmu, pernah suatu ketika Syaikh Utsman berkata kepadanya. “Wahai Sayyid Ahmad, engkau insyaallah akan menjadi seperti pohon yang aku lihat dalam mimpiku yang ta’birnya adalah ilmu akan tersebar melalui dirimu selamanya, dan isyarat dari gurunya ini ternyata benar. Murid-murid beliau banyak menjadi ulama besar sepanjang masa, siapa yang tidak mengenal Sayyid Abu Bakar (Bakri) Syata’, pengarang kitab terpopuler di Pesantren Indonesia I’anah Ath-Thalibin, Habib Utsman bin Yahya, mufti Betawi yang hidup pada abad 19 yang terkenal dengan karya-karyanya, Habib Ahmad Betawi bin Abdullah Thalib Al-Attas yang makamnya di Pekalongan selalu diziarahi orang. Karya ilmiah beliau sangat banyak, diantaranya adalah Mukhtasar Jiddan, Tanbih Al-Ghafilin, As-Sirah An-Nabawiyah Al-Futuhat Al-Islamiyah, bahkan Alfiyyah, Ad-Durar As-Saniyyah fi Radd ‘ala Al-Wahhabiyyah, Fath Al-Jawad dan lain-lain.
sumber:  http://biografiulamahabaib.blogspot.com/

Saturday, 7 September 2013

Tombol kombinasi komputer


Assalamualaikum wr wb agan-agan 

    Kali ini saya mo ngasih info tentang beberapa tombol yang bisa digunakan pada komputer ketika mouse yang kita gunakan mengalami masalah contohnya, mouse yang tiba- tiba gak berfungsi atau juga kabel mouse yang digigit tikus sehingga gak bisa di pakai (pengalaman privadi ) hehehe.

    Langsung aja nih beberapa tombol tersebut :

F1: Help
CTRL+ESC: Open Start menu
ALT+TAB: Switch between open programs
ALT+F4: Quit program
SHIFT+DELETE: Delete item permanently
Windows Logo+L: Lock the computer (without using CTRL+ALT+DELETE)
Windows program key combinations

CTRL+C: Copy
CTRL+X: Cut
CTRL+V: Paste
CTRL+Z: Undo
CTRL+B: Bold
CTRL+U: Underline
CTRL+I: Italic
Mouse click/keyboard modifier combinations for shell objects

SHIFT+right click: Displays a shortcut menu containing alternative commands
SHIFT+double click: Runs the alternate default command (the second item on the menu)
ALT+double click: Displays properties
SHIFT+DELETE: Deletes an item immediately without placing it in the Recycle Bin
General keyboard-only commands

F1: Starts Windows Help
F10: Activates menu bar options
SHIFT+F10 Opens a shortcut menu for the selected item (this is the same as right-clicking an object
CTRL+ESC: Opens the Start menu (use the ARROW keys to select an item)
CTRL+ESC or ESC: Selects the Start button (press TAB to select the taskbar, or press  SHIFT+F10 for a context menu)



CTRL+SHIFT+ESC: Opens Windows Task Manager
ALT+DOWN ARROW: Opens a drop-down list box
ALT+TAB: Switch to another running program (hold down the ALT key and then press the TAB key to view the task-switching window)
SHIFT: Press and hold down the SHIFT key while you insert a CD-ROM to bypass the automatic-run feature
ALT+SPACE: Displays the main window's System menu (from the System menu, you can restore, move, resize, minimize, maximize, or close the window)
ALT+- (ALT+hyphen): Displays the Multiple Document Interface (MDI) child window's System menu (from the MDI child window's System menu, you can restore, move, resize, minimize, maximize, or close the child window)
CTRL+TAB: Switch to the next child window of a Multiple Document Interface (MDI) program
ALT+underlined letter in menu: Opens the menu
ALT+F4: Closes the current window
CTRL+F4: Closes the current Multiple Document Interface (MDI) window
ALT+F6: Switch between multiple windows in the same program (for example, when the Notepad Find dialog box is displayed, ALT+F6 switches between the Find dialog box and the main Notepad window)


Shell objects and general folder/Windows Explorer shortcuts

For a selected object:
F2: Rename object
F3: Find all files
CTRL+X: Cut
CTRL+C: Copy
CTRL+V: Paste
SHIFT+DELETE: Delete selection immediately, without moving the item to the Recycle Bin
ALT+ENTER: Open the properties for the selected object
To copy a file

Press and hold down the CTRL key while you drag the file to another folder.
To create a shortcut

Press and hold down CTRL+SHIFT while you drag a file to the desktop or a folder.


General folder/shortcut control 





F4: Selects the Go To A Different Folder box and moves down the entries in the box (if the toolbar is active in Windows Explorer)
F5: Refreshes the current window.
F6: Moves among panes in Windows Explorer
CTRL+G: Opens the Go To Folder tool (in Windows 95 Windows Explorer only)
CTRL+Z: Undo the last command
CTRL+A: Select all the items in the current window
BACKSPACE: Switch to the parent folder
SHIFT+click+Close button: For folders, close the current folder plus all parent folders
Windows Explorer tree control

Numeric Keypad *: Expands everything under the current selection
Numeric Keypad +: Expands the current selection
Numeric Keypad -: Collapses the current selection.
RIGHT ARROW: Expands the current selection if it is not expanded, otherwise goes to the first child
LEFT ARROW: Collapses the current selection if it is expanded, otherwise goes to the parent

Properties control

CTRL+TAB/CTRL+SHIFT+TAB: Move through the property tabs
Accessibility shortcuts

Press SHIFT five times: Toggles StickyKeys on and off
Press down and hold the right SHIFT key for eight seconds: Toggles FilterKeys on and off
Press down and hold the NUM LOCK key for five seconds: Toggles ToggleKeys on and off
Left ALT+left SHIFT+NUM LOCK: Toggles MouseKeys on and off
Left ALT+left SHIFT+PRINT SCREEN: Toggles high contrast on and off
Microsoft Natural Keyboard keys

Windows Logo: Start menu
Windows Logo+R: Run dialog box
Windows Logo+M: Minimize all
SHIFT+Windows Logo+M: Undo minimize all
Windows Logo+F1: Help
Windows Logo+E: Windows Explorer
Windows Logo+F: Find files or folders
Windows Logo+D: Minimizes all open windows and displays the desktop
CTRL+Windows Logo+F: Find computer
CTRL+Windows Logo+TAB: Moves focus from Start, to the Quick Launch toolbar, to the system tray (use RIGHT ARROW or LEFT ARROW to move focus to items on the Quick Launch toolbar and the system tray)
Windows Logo+TAB: Cycle through taskbar buttons
Windows Logo+Break: System Properties dialog box
Application key: Displays a shortcut menu for the selected item
Microsoft Natural Keyboard with IntelliType software installed

Windows Logo+L: Log off Windows
Windows Logo+P: Starts Print Manager
Windows Logo+C: Opens Control Panel
Windows Logo+V: Starts Clipboard
Windows Logo+K: Opens Keyboard Properties dialog box
Windows Logo+I: Opens Mouse Properties dialog box
Windows Logo+A: Starts Accessibility Options (if installed)
Windows Logo+SPACEBAR: Displays the list of Microsoft IntelliType shortcut keys
Windows Logo+S: Toggles CAPS LOCK on and off
Dialog box keyboard commands

TAB: Move to the next control in the dialog box
SHIFT+TAB: Move to the previous control in the dialog box
SPACEBAR: If the current control is a button, this clicks the button. If the current control is a check box, this toggles the check box. If the current control is an option, this selects the option.
ENTER: Equivalent to clicking the selected button (the button with the outline)
ESC: Equivalent to clicking the Cancel button

Friday, 6 September 2013

Penemu rumus al jabar

Assalamualaikum wr wb
Sebelumnya saya mau minta maaf nih klo postingan ini jelek ma'lum posting pertama hehe.

Saya cuma ngasih info aja nih gan, kalian tahu gak "al jabar" ?
Ituloh yang suka ada di pelajaran matematika

Saya pernah baca penemu rumus al jabar itu ternyata orang muslim lho yang namanya al khawarizmi.
Dia adalah seorang tokoh islam yang berhasil membawa agama islam sejajar dengan agama agama lain.

Dan saya harap orang orang seperti al khawarizmi lebih banyak agar agama islam semakin dicintai oleh orang banyak.

Amin